MONOLOG TENTANG SAHABAT l MONOLOG TENTANG HARAPAN DAN IMPIAN


SAHABAT
Aku mempunyai seorang sahabat, dia adalah sahabatku dari kecil dan dia juga sangat baik. Saat duka kami lewati bersama, saat sukapun kami selalu berbagi. Betapa indahnya persahabatan kami....
Suatu ketika, kami mengerjakan tugas bersama di rumahku. Dan saat itu kebetulan rumahku sedang sepi, hanya ada aku dan sahabatku. Beberapa jam setelah sahabatku pulang, ibuku pun pulang. Aku terkejut ketika mendengar beliau berteriak dan kemudian menangis. Lalu, apa yang terjadi? Ibuku kehilangan uang, dan jumlahnya tidak sedikit. Saat itu, aku bingung, takut disalahkan. Tapi, bukan aku yang mencurinya! Lalu siapa? Hanya ada aku dan sahabatku ketika ibuku pergi. Sahabatku? Tidak mungkin sahabatku! Karena dia orang yang sangat baik. Tapi, apa kalian tahu? Memang sahabatku yang mencurinya!
Dia mengakuinya sendiri setelah terdapat bukti-bukti. Hahaha lucu, 'kan? Sahabatku membuat ibuku menangis, sedangkan aku sendiri tidak berani melakukannya!
Sedikit demi sedikit aku mencoba melupakan hal itu. Memang, setelah kejadian itu, kami tidak lagi akrab. Tapi, aku masih sering menyapanya. Menurut kalian, dia juga begitu padaku? Haha, kalian salah! Dia justru selalu menjauh, seakan-akan kesalahan berbalik padaku. Dan apa kalian juga tahu? Dia bahkan memfitnahku berbuat curang, sehingga aku didiskualifikasi dari perlombaan. Dia menghancurkan harapanku!
Apa aku bermimpi? Katakan jika aku sedang bermimpi! Dia sahabatku? Bukan, dia bukan sahabatku! Mana ada sahabat yang mengkhianati sahabatnya sendiri! Haha.... Dia adalah pengkhianat, aku tidak pernah mempunyai sahabat pengkhianat! Kenapa dia begitu kejam padaku? Kenapa? Apa aku bodoh? Aku terlalu yakin bahwa dia adalah orang yang baik, tapi nyatanya... ? Hahaha.
Dia menghancurkanku, juga persahabatan kami. Apa orang seperti dia bisa dikatakan 'sahabat' ? Haha, sahabat macam apa itu? Dia menusukku secara perlahan, lalu pergi begitu saja, tanpa kata maaf. Bodoh, aku memang bodoh! Aku menyadari, terkadang orang yang kita anggap baik, tidak selamanya baik. Itu hanya topeng! Topeng untuk menutupi semua kejahatannya.

HARAPAN DAN IMPIAN
Kebahagiaan adalah pencapaian hidup yang di tempuh dengan penuh perjuangan,pengorbanan dan tak lupa impian.
ada yang bilang hidup itu pilihan. yaa.. memang seperti itu kenyataannya. tak sedikit orang yang jatuh bangun untuk meraih impiannya itu. (yuri memandangi formulir beasiswa yang sudah ia isi)
IBU : “sampai kapan kau memandanginya yuri?”
YURI : “sampai ibu menandatanganinya,, ku mohon bu,, berikan tanda tangan ibu di formulir ini?”
IBU : “tidak yuri !! ibu tidak akan memberikan izin. Sudahlah kau kerja saja, dengan begitu kau dapat membeli impianmu itu.”
YURI : “impian ?? kesuksesan impian ku bu, bahagia. yang aku ingin bukan yang lain..”
IBU : “terserah kamu saja yuri . ibu tidak mau tahu !” jawab ibu dengan ketus
(yuri hanya tertunduk lesu dengan jawaban ibu)
Esok harinya yuri tetap saja meminta ibunya untuk menandatangani formulir tersebut
YURI : “Ibu... aku mohon,, tanda tangani ini ??”
IBU : “Sudahlah .. kau jangan terus memaksa ibu , kuliah itu butuh waktu lama yuri . lama !”
YURI : “Terus apa masalahnya bu? hanya karna waktu kah? semua kesuksesan itu butuh waktu, butuh perjuangan, apa ibu mengerti itu.”
IBU :”Keras kepala kau ini yuri. kau tak tahu apa-apa tentang ini. kalau ibu bilang tidak . ya tidak !!”
Ada alasan di balik semua penolakan yang ibu lakukan. ibu mana yang tak ingin anaknya bahagia, sukses, dan berhasil mangejar impiannya..
Ibu tak dapat berbohong pada hatinya, apalagi tehadap anaknya.. bimbang !! itulah perasaan ibu sekarang ini.. ayah yuri yang telah tiada adalah salah satu alasannya. Ia meninggal sebelum benar-benar mewujudkan mimpinya..  Alasan yang ibu takutkan.. ia takut anaknya itu bernasib sama dengan ayahnya.
“Ibu ingin melihatmu sukses. Tapi apa hal yang sama tak akan terulang?? ibu takut yuri, takut kamu benar-benar meninggalkan ibu seperti ayahmu.” (kata ibu di depan kamar yuri)

Mendengar perkataan ibu, yuri pun mengerti. Selama ini ibunya berjuang membesarkan nya seorang diri, dan yuri faham betul ketidaksetujuan ibu sekarang..
(yuri keluar kamar)
YURI : “Ibu... aku sayang padamu,, aku janji jika ku sukses nanti.. aku akan membuat ibu benar-benar bahagia...tak seperti sekarang.”
IBU : “....  kau akan berjanji pada ibu kan ? untuk terus ada di samping ibu?”
(yuri mengangguk yakin)
IBU : “Berusahalah sampai kau berhasil , ibu akan mendukungmu dari sini .. maafkan ibu yang telah menyulitkanmu, pergilah kuliah.. wujudkan impianmu.. gapai semua kebahagiaan yang kau cari selama ini.”
Mendengar kata kata Ibu yang seperti itu Yuri pun langsung menangis bahagia, semua perasaan bahagia hanya bisa ia tuangkan dalam tangis kebahagiaan.


Komentar

Postingan Populer